Site icon Jarak.id

Pemkab Gorontalo Gelar Rakor Pencegahan Dan Penanganan Perkawinan Anak

Jarak.id GORONTALO __ Pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Gorontalo menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Camat, Kepala KUA dan Pemerintah Desa di Kabupaten Gorontalo membahas tentang pencegahan Kekerasan Terhadap Anak (KTA), perkawinan anak, Pornografi, dan TPPO tahun 2025, Jum’at (20/6/2025).

Rakor yang di gelar di Kantor Dinas PPPA Kabupaten Gorontalo kali ini dipimpin langsung oleh Nawir Tondako selaku Asisten Satu Setda Kabupaten Gorontalo.

Kepada awak media Asisten I Kabupaten Gorontalo Nawir Tondako menyampaikan bahwa kegiatan hari ini merupakan tindak lanjut beberapa pertemuan tentang program pemerintah daerah terhadap perlindungan anak di Kabupaten Gorontalo.

“Nah dalam rangka melakukan perlindungan terhadap anak, Kekerasan Terhadap Anak (KTA), perkawinan anak, Pornografi, dan TPPO, Kali ini kita bahas tentang Perkawinan anak,” ujarnya.

Selain itu, kata Nawir bahwa tidak bisa di pungkiri sudah banyak perkawinan anak di bawah umur. Oleh karena itu untuk menjaga dan mencegah generasi kedepan, Pemerintah harus hadir dalam mengatasi masalah itu.

”Jadi setelah kita melakukan rapat, Kita akan membuat  Peraturan Bupati (Perbup), agar bisa mengetahui alur penanganannya, dalam melakukan pencegahan perkawinan Anak dibawah umur, dan ketika sudah terlanjur terjadi kemudian harus di kawinkan kita harus hadir dalam keadaan darurat tersebut,” jelasnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas P2TP2A Kabupaten Gorontalo Zescamelya Uno juga mengungkapkan p, bahwa pihaknya sejauh ini hampir setiap hari di undang memberikan assessment untuk pernikahan anak.

“Disisi lain kita juga dituntut bagaimana caranya untuk menekan terjadinya pernikahan anak. Tapi untuk menekannya ini memang agak sulit karena banyak permasalahan yang sangat komplek kita temukan dilapangan dalam tanda kutip anak ini mengalami kecelakaan baik dalam hal pergaulan, Akibat porno grafi dan gadget yang mungkin disebabkan kurangnya pendampingan dari pihak keluarga,” ungkapnya.

Oleh karena itu rapat kali ini tidak hanya saja melakukan pencegahan pernikahan anak,  Tapi bagaimana caranya untuk melakukan  pembimbingan terhadap orang tua dan calon pengantin yang  mengalami kecelakaan ketika dinikahkan.

“Akibatnya anak-anak stunting, Karena atas ketidaktahuan anak ini untuk merawat anak mereka yang baru saja lahir,” imbuhnya.

(SaLu)

Exit mobile version