JARAK.ID (GORONTALO) — Sungai Slumbung yang melintasi Dusun/Desa lelato, Kecamatan Sumalata, Gorontalo Utara, mengalami abrasi. Hal itu karena debit air dalam sebulan terakhir ini cukup tinggi. Air yang mengalir deras menggerus bantaran sungai.
Bahkan, bibir sungai semakin tipis dari hari ke hari. Akibatnya, 12 KK (kepala keluarga) yang tinggal di bantaran sungai harap-harap cemas. Mereka khawatir, bibir sungai semakin tergerus. Tentu saja bisa berdampak pada pemukiman yang tidak jauh dari lokasi.
Ancaman abrasi semakin meningkat menyusul terjadinya musim penghujan saat ini. Sejumlah kepala keluarga yang tinggal di sekitar bantaran sungai mengaku was-was. Karena bantaran tersebut semakin tergerus air.
Selain pemukiman, tergerusnya bibir sungai juga mengancam lahan pekuburan, bahan jika tidak segera diatasi Jembatan penghubung yang menjadi jalur lintas semua pengendara terancam roboh akibat abrasi yang terus mengancam.
“Ini terlihat sangat memprihatinkan setelah saya konfirmasi ke kades lelato katanya hal ini sudah tidak bisa dianggarkan lewat dana desa karena membutuhkan anggaran yang sangat besar”, ungkap Rian selaku Pemuda Desa Lelato dan juga Ketua HPMIGU
“Saya berharap pihak Eksekutif dan dikawal oleh Legislatif (DPRD) dan instansi terkait segera turun tangan, sehingga kondisi tersebut tidak membahayakan warga yang tinggal di pemukiman dekat sungai tersebut karena Jarak antara abrasi dengan pemukiman warga sudah sekitran 5 meter, hal ini sudah harus di seriusi,” Tegasnya.**(Salu)