ABSTRAK : Pencapaian pembangunan berkelanjutan memerlukan strategi yang mencakup beberapa aspek penting. Pembangunan harus menghargai keragaman, mengakui nilai-nilai budaya yang berbeda dan mendorong inklusi dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Untuk mencapai hasil yang holistik dan berkelanjutan, pendekatan integratif harus diterapkan yang menghubungkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Pembangunan harus memiliki perspektif jangka panjang, dengan mempertimbangkan efek jangka panjang dari keputusan dan tindakan saat ini. SDM adalah bagian integral dari organisasi karena mereka bertanggung jawab atas inovasi dan pertumbuhan besar-besaran. Sementara mendukung keberlanjutan, pengembangan sumber daya manusia didasarkan pada literatur dan studi literatur yang relevan.
Kata Kunci: Sumber Daya Manusia, Pembangunan, Berkelanjutan
PENDAHULUAN
Isu pembangunan berkelanjutan menjadi semakin penting untuk menjawab tantangan global seperti kemiskinan, bencana alam, perubahan iklim dan krisis keuangan. Namun harus diingat bahwa pengambilan SDM yang melebihi daya dukung lingkungan memiliki dampak yang sangat merugikan, seperti kekeringan yang berkepanjangan, naiknya permukaan air laut, dan kondisi cuaca yang ekstrim. Salah satu tantangan terpenting pembangunan ekonomi adalah menemukan keseimbangan antara memenuhi kebutuhan pembangunan dan langkah-langkah perlindungan lingkungan.
Tantangan ini mengadu agenda ini dengan konsep pembangunan ekonomi neoklasik yang telah lama dikenal. Keberlanjutan secara konseptual pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
SDM menjadi perhatian utama bagi berbagai organisasi, baik dalam sektor bisnis maupun publik. Mengapa perhatian terhadap SDM begitu penting? Hal ini dapat dipahami karena manusia memiliki peran sentral dalam organisasi, selain unsur-unsur lainnya. Manusia merupakan penggerak inovasi dan mendorong perkembangan serta pengakuan organisasi secara luas. Karena alasan tersebut, perhatian terhadap SDM juga harus menjadi fokus pemerintah Indonesia.
Menurut Kwik, pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam program pembangunan manusia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat penting dan membutuhkan perhatian semua pihak.
METODE PENELITIAN
Kajian ini menggunakan metode literature review atau survei literatur untuk mengkaji informasi terkait pengembangan sumber daya manusia dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Metode pengumpulan data meliputi penelaahan buku, artikel jurnal dan sumber tertulis lain yang berkaitan dengan topik. Peneliti berusaha menjaga keseimbangan dalam penggunaan sumber-sumber tersebut untuk mendukung validitas penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep keberlanjutan merupakan ide yang muncul di bidang pengelolaan lingkungan. Konsep ini lahir sebagai jawaban atas keprihatinan negara-negara di seluruh dunia akan meningkatnya kerusakan dan pencemaran lingkungan yang mengancam kelestarian dan daya dukung kegiatan lingkungan untuk generasi sekarang dan mendatang.
Di Indonesia, konsep keberlanjutan dikenal dengan “keberlanjutan yang ramah lingkungan”, yang diungkapkan melalui definisi hukum. Definisi keberlanjutan ini menyatakan bahwa keberlanjutan adalah pekerjaan yang terencana dimana aspek lingkungan, sosial dan ekonomi diperhitungkan didalam strategi pembangunan. Tujuan dari integrasi ini adalah untuk menjaga keharmonisan lingkungan dan menjamin keselamatan, fungsi, kesejahteraan dan kualitas hidup generasi sekarang dan mendatang.
Pengertian konsep keberlanjutan mencakup dimensi yang luas, menyeluruh dan menyeluruh. Konsep ini tidak hanya mencakup aspek fisik-ekologis, tetapi juga aspek sosial, budaya, politik dan hukum. Pentingnya dimensi sosial, budaya, politik dan hukum dalam pengelolaan lingkungan yang berfokus pada keberlanjutan sangat penting, terutama di negara-negara berkembang di mana ketimpangan menjadi masalah utama.
Sutamihardja (2004) mengemukakan bahwa tujuan keberlanjutan adalah:
- Menjamin kesejahteraan sosial yang berkelanjutan baik sekarang maupun di masa yang akan datang (sementara).
- Melestarikan manfaat pengembangan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan dampak berkelanjutan dan menciptakan manfaat jangka panjang antar generasi.
- Memelihara kualitas hidup manusia yang selaras dengan lingkungan hidup antargenerasi guna menjaga kualitas hidup.
Kewajiban moral ini termasuk menghindari penggunaan sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan dan menghilangkan kesempatan generasi mendatang untuk menikmati layanan yang sama. Alasan lingkungan juga merupakan faktor penting. Misalnya, keanekaragaman hayati memiliki nilai ekologis yang sangat tinggi. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi tidak boleh hanya terfokus pada pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang pada gilirannya dapat mengancam kegiatan ekologis. Penting untuk memperhatikan perspektif pembangunan berkelanjutan dari sudut pandang ekonomi. Hal ini karena dimensi ekonomi keberlanjutan memiliki kompleksitas tersendiri. Oleh karena itu, perspektif keberlanjutan dalam konteks ekonomi seringkali terbatas pada pengukuran kesejahteraan antar generasi.
SDM merupakan kombinasi yang menyeluruh antara kemampuan kognitif dan fisik yang dimiliki oleh setiap individu (Hasibuan, 2007:243). Selanjutnya, penjelasan mengenai kemampuan kognitif menyebutkan bahwa kecerdasan merupakan faktor bawaan (modal dasar), sementara keterampilan dapat diperoleh melalui upaya pendidikan. Sementara itu, daya fisik merujuk pada kekuatan dan ketahanan seseorang dalam menjalankan tugas atau tanggung jawab yang diberikan. Oleh karena itu, dalam konteks pendidikan, SDM merujuk pada kompetensi fungsional yang dimiliki oleh para profesional pendidikan dalam menjalankan tugas mereka. Dalam melaksanakan tugas tersebut, SDM dituntut untuk menggabungkan secara sinergis baik kemampuan kognitif maupun fisik mereka.
Namun, kedua keterampilan ini saja tidak cukup, harus diimbangi dengan kecerdasan emosional. Ketika kita melihat dunia kerja sebagai masyarakat, kecerdasan emosional menjadi sangat penting untuk mengetahui dan memahami diri sendiri dan rekan kerja. Goleman (1996) berpendapat bahwa kecerdasan emosional memiliki keunggulan dibandingkan kecerdasan intelektual sebagai ukuran keberhasilan dalam kehidupan sosial.
Peran sumber daya manusia dalam mencapai keberlanjutan
- Pendidikan
Pengembangan SDM bisa dilakukan dengan pelatihan. Menurut Sikula (1981: 38), pelatihan personel yang berkaitan dengan kepegawaian dan urusan kepegawaian merupakan proses pelatihan jangka panjang yang dilakukan oleh manajemen melalui prosedur yang terstruktur dan terorganisir. Dalam prosesnya, manajer memperoleh pengetahuan konseptual dan teoritis yang berguna untuk mencapai tujuan bersama. Di sisi lain, pelatihan adalah proses pelatihan jangka pendek yang melibatkan personel non-manajemen. Pelatihan ini menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan teknis tertentu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pendidikan merupakan sebuah sistem yang saling berkaitan secara fungsional untuk mencapai tingkat pendidikan yang tinggi. Pelatihan ini memiliki empat bagian utama: SDM, Keuangan, Fasilitas dan Kebijakan.
Program pelatihan diperlukan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Tujuan dari program ini adalah untuk persiapan dan pengembangan SDM yang berkualitas untuk merespon perubahan sosial yang sedang berlangsung. Menurut Tilaar (1998), dalam era globalisasi dunia pendidikan terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sumber daya manusia yaitu berkualitas, selalu belajar dan bersyukur. Untuk memenuhi syarat tersebut, pengembangan sumber daya manusia menjadi penting.
- Pelatihan
Dalam praktiknya, pelatihan sering dikaitkan dengan pengembangan. Namun, pengembangan berbeda dari pelatihan dalam hal fokus, waktu, dan metrik kinerja.Pelatihan berfokus pada mempelajari fungsi dan pola perilaku tertentu serta memperkenalkan teknik dan proses. Di sisi lain, pengembangan mengacu pada pengembangan pemahaman konsep dan konteks informasi, pembentukan opini dan pelaksanaan tugas. Umumnya, masa pelatihan lebih pendek dari masa kerja pengembangan. Indikator efektivitas pelatihan dapat dilihat melalui evaluasi kinerja, analisis biaya-manfaat, kelulusan ujian dan sertifikasi. Pada saat yang sama, pengembangan staf yang terkait dengan kualifikasi karyawan tersedia jika diperlukan, dapat menawarkan peluang kemajuan dan menciptakan keunggulan kompetitif pribadi.
Secara umum, pengembangan sumber daya manusia (SDM) mencakup orientasi kerja, kualitas pengambilan keputusan, etika dan keterampilan teknis dalam meningkatkan keterampilan personel. Pada saat yang sama, keterampilan non-teknis diperkuat secara lebih efektif melalui proses sosialisasi di tempat kerja atau melalui jalur informal. Pengembangan ini merupakan proses yang berkesinambungan sepanjang karir karyawan dalam organisasi. Akibatnya, pengembangan sumber daya manusia menjadi kebutuhan konstan bagi organisasi dan individu yang harus beradaptasi dengan dinamika eksternal.
Pengembangan sumber daya manusia memiliki peranan krusial dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Melalui investasi pada bidang pendidikan, pelatihan, pengembangan keterampilan, dan pemberdayaan individu, masyarakat dapat meraih kemajuan yang berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup, memacu inovasi, menghadapi perubahan, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh.
KESIMPULAN
Pembangunan berkelanjutan sumber daya manusia (SDM) merupakan dukungan penting untuk pembangunan berkelanjutan, untuk meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat untuk menghadapi tantangan sosial, ekonomi dan lingkungan. Upaya ini meliputi peningkatan pendidikan, keterampilan dan kesadaran akan pembangunan yang ekologis, inklusif dan inovatif. Dengan memperkuat sumber daya manusia, kami dapat memastikan bahwa setiap orang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran yang diperlukan untuk mempromosikan keberlanjutan dan dengan demikian menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Ningrum, E. (2016). Pengembangan sumber daya manusia bidang pendidikan. Jurnal Geografi Gea, 9(1).
Rahadian, A. H. (2016, February). Strategi pembangunan berkelanjutan. In Prosiding Seminar STIAMI (Vol. 3, No. 1, pp. 46-56).
Riono, S. B. (2021). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Penerbit Lakeisha.
Ruhana, I. (2012). Pengembangan kualitas sumber daya manusia vs daya saing global. PROFIT: Jurnal Administrasi Bisnis, 6(1).
Suparmoko, M. (2020). Konsep Pembangunan Berkelanjutan Dalam Perencanaan Pembangunan Nasional dan Regional. Jurnal Ekonomika dan Manajemen, 9(1), 39-50.
Abdoellah, O. S. (2016). Pembangunan berkelanjutan di Indonesia: Di persimpangan jalan. Gramedia Pustaka Utama.
Fauzi, A., & Oxtavianus, A. (2014). Pengukuran pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 30(1), 42-52.
Azis, I. J. (2010). Pembangunan Berkelanjutan-Peran dan Kontribusi Emil Salim. Kepustakaan Populer Gramedia.
Abdullah, O. S. (2017). Ekologi manusia dan pembangunan berkelanjutan. Gramedia Pustaka Utama.