ABSTRAK
Administrasi pembangunan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembangunan negara. Namun, banyak tantangan dalam mengelola pembangunan, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Tantangan tersebut antara lain kompleksitas permasalahan pembangunan, ketidakpastian keuangan, kebutuhan keterlibatan masyarakat, dan perubahan teknologi yang sangat membutuhkan inovasi dalam manajemen pembangunan untuk dipecahkan. inovasi bisa Ini termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, metode manajemen yang lebih efektif dan pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Inovasi juga dapat melibatkan sinergi antara sektor publik dan swasta serta kerjasama internasional. Salah satu inovasi terpenting adalah penggunaan manajemen elektronik dalam administrasi Perkembangan. E-government melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan ketersediaan, transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik. Pengenalan manajemen elektronik dapat membuat proses pembangunan lebih efisien dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kata Kunci : Administrasi pembangunan, Efektivitas, Efisiensi, Tantangan, Inovasi, Proses pembangunan, Kompleksitas masalah pembangunan, Ketidakpastian ekonomi
Latar Belakang
Administrasi pembangunan memegang peranan penting dalam mencapai efektifitas dan efisiensi proses pembangunan negara. Namun, proses ini terkait erat tantangan yang kompleks dan dinamis untuk dihadapi. tantangan tersebut mencakup kompleksitas isu-isu pembangunan, ketidakpastian ekonomi dan kebutuhan akan partisipasi Masyarakat dan perubahan teknologi yang cepat. Tantangan kompleksitas isu pembangunan meliputi berbagai aspek seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, krisis lingkungan dan infrastruktur yang tidak memadai. Untuk menjawab tantangan ini diperlukan inovasi dalam manajemen pembangunan untuk menciptakan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Administrasi pembangunan harus mampu mengidentifikasi akar penyebab, merumuskan kebijakan yang tepat dan mengkoordinasikan berbagai sektor dan pemangku kepentingan terkait.Selain itu, manajemen pembangunan juga harus mempertimbangkan tantangan keuangan yang tidak pasti. Fluktuasi ekonomi, volatilitas pasar dan perubahan politik dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses pembangunan. Oleh karena itu, inovasi dalam manajemen keuangan publik, perencanaan anggaran, dan manajemen risiko diperlukan untuk menjawab tantangan ini. Manajemen pembangunan harus adaptif dengan dinamika ekonomi dan optimalisasi sumber daya yang tersedia
Selain itu, perlunya keterlibatan masyarakat menjadi faktor penting bagi pengelolaan pembangunan yang efektif dan efisien. Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan dapat meningkatkan legitimasi, relevansi dan keberlanjutan hasil pembangunan. Inovasi dalam komunikasi dan partisipasi publik harus dilaksanakan agar masyarakat merasa terlibat dan mendapat informasi yang cukup dalam proses pembangunan. Perubahan teknologi yang cepat juga menawarkan tantangan dan peluang bagi manajemen pembangunan. Transformasi teknologi dan komunikasi memberikan pengaruh yang sanga berarti terhadap peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pembangunan. Pemanfaatan e-government, pemanfaatan informasi dan analisis, serta sinergi antara sektor publik dan swasta merupakan inovasi penting yang dapat meningkatkan kinerja manajemen pembangunan.
Metode Penelitian
Dalam kajian ini Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif penulis menggunakan jenis penelitian pustaka (library research), yakni penelitian yang obyek kajiannya menggunakan data pustaka berupa buku-buku sebagai sumber datanya. Penelitian ini dilakukan dengan membaca, menelaah, dan menganalisis berbagai literatur yang ada. .
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Dalam perspektif pembangunan nasional, sumber daya manusia memegang empat dimensi pokok yaitu yang Pertama, dari dimensi kontribusi terhadap pembangunan memegang peran sebagai penyedia sumber daya manusia berperan penting dalam pembangunan, selain itu proses pengolahan juga merupakan factor kunci dalam administrasi sumber daya lainnya termasuk uang, produk, peralatan, dan teknologi untuk mencapai hasil yang di inginkan. produk dan jasa seperti pekerjaan pembangunan. Ketiga, dimensi output merupakan petunjuk keberhasilan pembangunan dalam menciptakan ttenaga kerja yang memiliki kualitas produktif dan efisien dengan tingkat kesejahteraan yang mencukupi. Pada saat yang sama, dapat dilihat dimensi keempat efek pembangunan dari tingkat kesempatan kerja penuh untuk mendukung perkembangan ekonomi yang meningkat, tingkat kemakmuran dan keamanan, keseimbangan dan mutu demokrasi
Dalam konteks keberlangsungan hidup, dan skala keterlibatan dalam pengembangan masyarakat. Pembangunan ketenagakerjaan secara khusus disebutkan sebagai tujuan nasional pada Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi: “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”. Pasal di atas menghasilkan dampak. logis sebagai tanggung jawab dalam menciptakan peluang kerja kepada pejabat pemerintah. Itu harus dievaluasi secara kualitatif dengan menggunakan nilai-nilai kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kuantitatif kehidupan.
Bagian-bagian yang melibatkan kebutuhan ekonomi, sosial, fisiologis, dan biologis psikologis moral, kesusilaan,politik,hukum dan budaya Terkait tantangan dan inovasi manajemen pembangunan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembangunan, yang pertama adalah koordinasi antar sektor dan koordinasi efektif antar industri yang berbeda. Terkadang ada celah Manfaat tumpang tindih program dan kebijakan antar sektor inovasi antara lain terbangunnya mekanisme koordinasi yang kuat, seperti pendekatan lintas sektoral dan pendekatan berbasis sistem yang menjamin sinergi dan kerjasama yang baik antar berbagai sektor. pemangku kepentingan dan sumber daya keuangan dan administratif lainnya.
Pembangunan harus memenuhi tantangan manajemen keuangan dan sumber daya yang efektif dan efisien. Inovasi dapat berupa pengembangan sistem keuangan yang transparan dan akuntabel Ketiga. partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat pembangunan menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi tantangan di Diantaranya adalah terbatasnya partisipasi masyarakat, ketimpangan kekuatan antara pemerintah dan masyarakat, serta kurangnya pemahaman akan pentingnya partisipasi. Pengendalian dan pengawasan pembangunan pada hakekatnya merupakan rangkaian kegiatan dengan tujuan yang sama, yaitu mengendalikan pelaksanaan pembangunan agar selalu berjalan sesuai rencana. Dalam banyak literatur, kedua kegiatan ini tidak dapat dipisahkan. Namun dalam pembahasan, dibedakan antara dua fungsi yang serupa tetapi belum tentu sama atau keduanya dilakukan oleh beberapa organisasi atau divisi kelembagaan. Menurut Steiss (1982), salah satu tugas pengawasan adalah meningkatkan akuntabilitas dan transparansi sektor publik. Tujuan utama pemantauan adalah untuk menyoroti tindakan korektif saat kinerja terjadi Kesalahan atau perbedaan dari tujuan atau sasaran yang ditetapkan oleh Jerome (1961). Inisiatif untuk meningkatkan fungsi kontrol seringkali lebih fokus pada penggunaan sumber daya keuangan untuk mematuhi peraturan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi secara keseluruhan, Anthony (1965)
Mocker (1972) menjelaskan bahwa tindakan pengendalian harus fokus pada aspek yang lebih positif dan preventif. Oleh karena itu, pemantauan memerlukan suatu standar atau indikator kinerja yang dapat digunakan sebagai pembanding atau acuan terhadap kinerja sebenarnya. Penetapan standar kinerja untuk pengawasan ini membutuhkan masukan dan keterlibatan pelaku industri untuk menciptakan standar yang realistis dan akurat. Literer (1973) juga mengajukan dengan argumen dasar yang sama penggunaan standar kinerja sebagai kerangka kerja untuk operasi. Dalam pelaksanaan pembangunan, ada tiga faktor utama yang berperan, yaitu:
- orang dengan perilaku yang berbeda
- faktor keuangan tergantung pada kemampuan keuangan negara dan
- Faktor alam yang sulit
Konsekuensinya, dapat terjadi perubahan dalam pekerjaan bangunan. Dalam situasi ini, perhatian harus diberikan untuk memastikan bahwa ketidaknormalan sebelumnya dapat diidentifikasi dengan cepat untuk mencegah kerugian yang signifikan. Tingkat perbedaan antara apa yang dimaksudkan dan apa yang dicapai biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu rencana berhasil. Serta penyampaian tujuan, waktu, manfaat dan peraturan.
Dalam diskusi serupa, Dr. J.R. Kaho, MPA (2002:113) menyatakan bahwa komunitas memiliki banyak arti. Menurut Bintoro Tjokoramidjojo, pembangunan yang mencakup seluruh bagian kehidupan, politik, ekonomi, dan sosial budaya hanya berhasil jika itu adalah kegiatan di mana semua orang di negara berpartisipasi
Katz percaya bahwa keterlibatan masyarakat menjadi pilar penting keberhasilan dalam pembangunan, bersama dengan personel terlatih, biaya informasi, peralatan, dan otoritas hukum. Menurut Arbi Sanit, sementara kita membahas tentang pembangunan aktual dan berbicara tentang partisipasi masyarakat secara keseluruhan sebagai suatu sistem untuk mengatasi persoalan Berdasarkan pendapat yang ada, dapat bisa di tarik kesimpulan bahwa keterlibatan masyarakat dapat terjadi dalam empat tingkatan Inisiatif partisipatif bottom-up adalah partisipasi yang digerakkan oleh atasan. Pada saat yang sama, inisiatif partisipasi dari bawah ke atas adalah partisipasi dengan hak mereka sendiri.
Kesimpulan
Setelah mempertimbangkan pembahasan di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa ada empat jenis pekerjaan Dimensi utama pembangunan adalah input, proses output dan efek pembangunan. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Oleh karena itu, negara berkewajiban menyediakan lapangan kerja dan kesempatan kerja yang memenuhi berbagai kebutuhan rakyat. Tantangan dalam pengelolaan pembangunan antara lain koordinasi yang efektif antar sektor untuk menghindari duplikasi program dan kebijakan antar sektor. Inovasi dalam mekanisme koordinasi, seperti pendekatan multidisiplin dan pendekatan berorientasi sistem, diperlukan untuk mencapai sinergi dan kerjasama antar pemangku kepentingan.
Manajemen keuangan dan sumber daya manajemen pembangunan merupakan tantangan penting untuk diatasi. Inovasi melibatkan pengembangan sistem keuangan yang transparan dan akuntabel untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya. Pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi aktif dalam proses pembangunan merupakan kunci untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Tantangannya antara lain terbatasnya partisipasi, ketimpangan kekuasaan antara pemerintah dan masyarakat, serta kurangnya pemahaman akan pentingnya partisipasi. Pengawasan dan pengendalian konstruksi diperlukan untuk memastikan bahwa pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan rencana. kontrol bisa Tingkatkan akuntabilitas dan transparansi dan ambil tindakan korektif ketika hal ini terjadi deviasi.
Daftar Pustaka
Daradjat, A. (2010). Aktualisasi Konsep Good Governance Dalam Mengantisipasi Masalah Ketenagakerjaan Sebagai Salah Satu Tantangan Pembangunan. Jurnal Administrasi Bisnis, 6(1).
Kaho, Josef Riwu. 2002. “Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan.” Jakarta: PT Rineka Cipta.
Grindle, M. S., & Thomas, J. W. (1991). Public Choices and Policy Change: The Political Economy of Reform in Developing Countries. JHU Press.
https://www.bphn.go.id/data/documents/sumber-sumber_keuangan_negara.pdf
https://bppk.kemenkeu.go.id/id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-danperbendaharaan /20495-pengelolaan-sumber-penerimaan-pajak-sebagai-sumberpendanaan-utama-dalam- pembangunan