JARAK.ID GORONTALO – Saat naturalis Belanda asal Jerman Carl Benjamin Hermann von Rosenberg melakukan perjalanan Gorontalo tahun 1863, ia menyaksikan kanal kecil mengalirkan air jernih dari danau Limboto sebelum menyatu dengan Sungai Bolango atau Tapa.
Air dari danau Limboto terlihat jernih melalui kanal kecil sebelum menyatu ke Sungai Bolango yang lebarnya 40 hasta atau lebih dari 18 meter.
Laporan Rosenberg sangat akurat, ia menulis kondisi alam dan sosial, fauna dan flora di wilayah kerajaan Gorontalo dan Limboto.
“Rosenberg datang ke Gorontalo melalui besluit nomer 30 dari Pemerintah Hindia Belanda pada 1 Januari 1863 setelah setahun sebelumnya gagal ke Tanimbar karena masalah kondisi sosial saat itu,” kata Nelson Pomalingo Bupati Gorontalo, Rabu (5/6/2024).
Menurut Nelson Pomalingo catatan von Rosenberg ini sangat penting, bahkan hingga sekarang ini. Rosenberg bisa dinilai sebagai peneliti pertama Eropa yang mampu mendeskripsikan Gorontalo secara baik setelah sebelumnya pada tahun 1821 Reinwardt banyak mengupas pertambangan di Sumalata, pesisir utara Gorontalo.
Dari Ambon Roserberg menerima tugas, ia berangkat ke Gorontalo pada 4 Maret 1863 menaiki kapal uap yang sandar di Pelabuhan Kema, keesokan harinya ia ke Manado melalui jalan darat untuk melapor ke Residen, saat itu kedudukan Gorontalo sebagai keasistenresidenan. Usai melapor, pada 23 Maret Rosenberg bertolak dari Pelabuhan Kema dan sampai di Pelabuhan Gorontalo pada 2 April.
“Saat mengamati sekitar, Von Rosenberg terpukau dengan burung-burung air, karena jumlah populasinya yang banyak dan dominan di daerah yang digenangi air,” ujar Nelson Pomalingo.
Sejumlah burung air yang ditemukan antar lain cangak merah (Ardea purpurea) yang memiliki nama Gorontalo tomeo, kuntul perak (Ardea intermedia), kuntul kecil (egretta garzetta), juga ada burung madu sriganti (Cinnyris jugularis), Cekakak merah (Halcyon coromanda), dan sejumlah burung yang mendiami dataran rendah.
Nelson menceritakan Rosenberg sangat berkesan dengan alam Gorontalo.
Rosenberg menulis beberapa spesies burung, termasuk kuntul kecil terlihat berkelompok, Jika tidak diganggu oleh penduduk asli burung ini dapat didekati dalam jarak yang dekat, namun jika dikejar beberapa kali burung ini menjadi pemalu dan kemudian sulit ditangkap.
Rosenberg juga menjumpai sekumpulan kerbau di tepi danau, di punggungnya yang berlumpur sejumlah burung hinggap berdiri santai.
Rosenber juga berkesan dengan banyaknya ayam danau atau Comb-crested (Irediparra gallinacea), Bontula atau mandar besar atau Purple swamphen (Porphyrio porphyrio), buluito atau weris atau Mandar-padi sintar atau Slaty-breasted Rail (Gallirallus striatus), buluoaha atau kareo padi atau (Amaurornis phoenicurus), tatao atau mandar batu atau Gallinula chloropus (Common Moorhen), taduidoci atau jenis-jenis cerek dan ilalango atau jenis-jenis trinil yang banyak ditemukan di lahan basah. Rosenberg juga menemukan sejumlah bebek liar.
Menurut Nelson catatan Von Rosenberg ini sangat menarik bahkan menjadi warisan ilmu pengetahuan yang masih bisa dipelajari hingga kini. Keanekaragaman hayati Danau Limboto ini menjadi kekayaan dan harta yang tak ternilai hingga kini.
Catatan keanekaragaman hayati Danau Limboto ini kemudian bersambung dengan sejumlah riset oleh sejumlah perguruan tinggi dan dari lembaga riset lainnya.
Kemudian lebih lengkap dengan data-data yang dikumpulkan oleh Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) yang secara tekun mendokumentasikan jenis-jenis burung di Danau Limboto selama bertahun-tahun.
“Dari keanekaragaman hayati yang sering dipublikasikan oleh Perkumpulan BIOTA inilah kemudian muncul gagagsan penyelenggaraan Festival Pesona Danau Limboto,” tutur Nelson Pomalingo.
Ia menegaskan Danau Limboto sejak dulu memang menjadi sumber inspirasi banyak pihak, bahkan inspirasi ini akan terus berkembang untuk melestarikan alam dan Budaya yang hidup di dalamnya.
Seperti penyelenggaraan Festival Pesona Danau Limboto tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo bersama Mmasyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dunia usaha, media massa dan komunitas mengambil tema The Limboto Lake is the life inspiration yang berarti Danau Limboto sumber inspirasi kehidupan.
Dalam Festival Pesona Danau Limboto ini akan menyajikan atraksi wisata keren dalam satu rangkaian yang digelar pada 22-24 Mei 2024 di Pentadio Resort, Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.