Jarak.id Kabgor [GORONTALO] – Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gorontalo, Welly Hasan bersama Ketua Harian PERTNA Gorontalo, Rinto Nurkamiden, mendesak Pemerintah Daerah dan DPRD benar-benar melakukan fungsi pengawasan kepada organisasi dilingkungan Kabupaten Gorontalo.
Menurutya, Dengan adanya gerakan dari mahasiswa papua dilingkungan Kabupaten Gorontalo dikhawatirkan akan terjadi gesekan sosial di tengah masyarakat.
Selain itu, kata Welly kegiatan yang sudah beberapa kali dilakukan itu berada tepat di depan kantor DPRD dan kantor Bupati Gorontalo.
“Untuk itu, Kami mendesak kepada pemerintah daerah agar melakukan pembinaan pada kelompok-kelompok yang merusak keutuhan. Kami tidak pernah mengusik papua yang ada di Gorontalo hanya saja dengan adanya gerakan-gerakan kelompok seperti ini kami minta aparat maupun pemerintah daerah turun tangan,”katanya kepada awak media, Minggu (21-08-2022).
“Dalam waktu dekat ini kami juga akan menggelar aksi damai yang pasti ini bukan aksi tandingan tapi hanya sekedar mengingatkan kepada para kelompok-kelompok separatis jangan merusak tatanan dan kedaulatan negara. Ingat kita ini baru merayakan kemerdekaan bangsa kita,” ungkap Welly.
Sementara itu, ditempat yang sama, Rinto Nurkamiden Napu yang juga aktivis senior mengecam tindakan kelompok-kelompok yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara apalagi tidak mau mengakui NKRI yang berdampak pada stabilitas keamanan Negara.
“Apa yang dilakukan kemarin itu sudah melampaui batas sebagai warga negara, apa lagi sudah berulang kali dilakukan. Jangan menguji rasa nasionalisme kami bagi kami NKRI harga mati. Olehnya aparat penegak hukum segera tindak gerakan-gerakan seperti ini jangan tunggu kami yang menindaknya dan klw ini di biarkan akan menjamur dan kedepan membahayakan Keutuhan NKRI”,papar Rinto.
“Kami tidak benci papua, bahkan di Gorontalo ini kami rangkul mereka karena bagi kami mereka adalah saudara, tapi ketika kami sudah menghargai namun berbuat sesuka hati bahkan bertindak melewati batas tentu hal ini sangat keterlaluan.” Tutupnya.