Model belajar siswa yang dapat digunakan dalam masa pandemi diantaranya, aplikasi WhatsApp, e-mail, aplikasi laman dosen, aplikasi zoom meeting, aplikasi google classroom, aplikasi video call, dari sisi prestasi akademik yang dicapai oleh para mahasiswa model pembelajaran daring cukup efektif, namun ditinjau dari segi biaya menjadi tidak efisien bagi mahasiswa.
Sementara itu efisien dicapai oleh mahasiswa ditinjau dari segi ruang dan waktu, mahasiswa tidak mendapatkan pelayanan pembelajaran sebagaimana mestinya, sudah hampir dua tahun ini kita tidak bertatap muka antara siswa dengan guru, semua proses pembelajaran kini berbasis daring dan para pendidik pun mau tidak mau harus terus mengasah kemampuan dibidang digital.
Tak sedikit dari para guru yang harus lebih matang mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan agar siswa bisa menyerap ilmu secara optimal. Namun pada kenyataanya masih ada guru yang masih beradaptasi dengan proses pembelajaran secara daring yang memanfaatkan penuh media digital.
Tidak sedikit siswa yang mengeluh bosan belajar daring dirumah, dan ada yang sudah tidak sabar ingin segera masuk sekolah.
Adanya keluhan-keluhan tersebut mungkin saja karena para siswa merasakan kejenuhan dalam proses pembelajaran, atau bahkan mereka merasa tidak tertarik untuk memperhatikan secara penuh materi yang disampaikan oleh guru saat proses pembelajaran daring. Ada baiknya dalam seminggu sekali kita melakukan evaluasi proses pembelajaran siswa, apakah siswa dapat memahami materi dengan baik atau apakah siswa tertarik dan antusias dengan materi yang kita sampaikan.
Jika hanya nilai yang dijadikan sebuah indikator keberhasilan suatu proses pembelajaran rasanya kurang efektif, karena siswa bisa saja tidak memahami atau tidak tertarik dengan materi yang kita sampaikan dan berpikir yang penting tugas dikerjakan mau darimanapun jawaban soal didapatkan.
3 Model Belajar Siswa di Masa Pandemi
- Model Pembelajaran Cooperative Learning.
Cooperative learning adalah model pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan kepada kelompok lain di dalam kelas.Falsafah model pembelajaran ini adalah pembelajaran gotong royong. model ini sangat bagus karena komunikasi antarsiswa secara informal membuat siswa cepat memahami suatu materi yang sedang dibahas. Siswa yang agak terlambat menerima materi pelajaran, dengan penjelasan temannya yang lebih pandai, akan lebih mudah menerima dan memahami materi yang sedang didiskusikan, di samping mereka juga terlatih untuk belajar mendengarkan pendapat orang lain. - Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Problem Based Learning diartikan sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu jenis model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) untuk menghasilkan suatu produk. Keterlibatan siswa dimulai dari kegiatan merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaanya.
Model Pembelajaran ini lebih menekankan pada proses pembelajaran jangka panjang, siswa terlibat secara langsung dengan berbagai isu dan persoalan kehidupan sehari-hari, belajar bagaimana memahami dan menyelesaikan pelaku utama dalam merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil kegiatan (student centered). Model pembelajaran ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya. Permasalahan yang diajukan pada model Problem Based Learning, bukanlah permasalahan “biasa” atau bukan sekedar “latihan”. Permasalahan dalam PBL menuntut penjelasan atas sebuah fenomena. Fokusnya adalah bagaimana siswa mengidentifikasi isu pembelajaran selanjutnya mencarikan alternatif-alternatif penyelesaian. - Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Project Based Learning adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pasa siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kemampuan melalui kegiatan problem solving dan investigasi. Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) ini tidak hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses bagaimana siswa dapat memecahkan masalahnya dan akhirnya dapat menghasilkan sebuah produk. Pendekatan ini membuat siswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam pengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku kemudian mengerjakan kuis atau tes.
Penulis Nindi Seftiawati Malik, Mahasiswi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Goronralo, Bimbingan Bapak Dr. Arifin Suking, S.Pd., M.Pd.