JARAK.ID, GORONTALO__Hadijah Uno (60) warga desa Duwanga Kecamatan Dungaliyo sesalkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MM. Dunda Limboto yang mengakibatkan ponakannya meninggal dunia.
Ponakan Hadijah, atas nama Melanda Uno (25) tahun sebelumnya telah dirawat di Ruang HCU RSUD MM Dunda Limboto, Sejak Hari Selasa (26/11/2024) dan dinyatakan meninggal dunia pada hari Rabu (27/11/2024) pukul 12. 02 Wita.
Dua hari sejak kematian ponakannya itu, Kepada awak media, Hadijah menjelaskan bahwa penyesalan itu karena pasien tidak dilakukan transfusi darah, gegara alasan yang tidak jelas dari pihak Rumah Sakit.
“Ponakan saya itu masuk Rumah sakit sekitar jam 11 siang. Kemudian nanti jam 12 malam perawat sampaikan kepada kami pasien membutuhkan Transfusi darah sebanyak 8 kantong,” jelasnya.
Setelah mencari pendonor baik dari pihak keluarga dan masyarakat, Dari keluarga mendapatkan informasi bahwa di PMI Kota tersedia namun harus ada resep dari Rumah Sakit untuk dibawah. “Kamipun sampaikan itu kepada perawat yang ada di Rumah Sakit kira-kira sudah hampir Subuh, dan ada juga pendonor yang disediakan keluarga kurang lebih bisa mendapatkan 2 kantong itu juga mereka tidak acc,” imbuhnya.
Selain itu, Ia juga mengungkapkan bahwa Dari Pihak RSUD. MM Dunda Limboto ini menyampaikan bahwa darah tersebut tidak dapat digunakan oleh pasien. Karena darah yang harus digunakan haruslah darah yang segar atau darah yang baru saja didonorkan.
“Tapi saat pasien sudah sangat kritis dan tinggal beberapa menit lagi ia menghembuskan napas terakhirnya, Pihak RSUD MM Dunda Limboto mengatakan bahwa keluarga dapat mengambil 2 kantong darah yang yang didonorkan langsung oleh keluarga dan pihak RS meminta harus 8 kantong darah dengan alasan tidak bisa putus,” ungkapnya.
“Sayangnya baru saja di pintu ruangan, Keluarga Korban yang membawa 2 kantong darah untuk di serahkan kepada perawat, Korban telah dinyatakan meninggal dunia sehingga Darah tersebut tidak dapat digunakan lagi,” ujarnya Hadijah.
Oleh karena itu Hadijah menuturkan bahwa jika prosedurnya sudah seperti itu, Ia dan keluarga tidak menyesalinya. “Namun sangat disesalkan ketika sudah sangat genting, prosedurnya kembali berubah, dan darah yang telah kami informasikan kepada mereka dari semalam itu ada, tiba-tiba nanti pasien sudah proses sakarat itu disampaikan so boleh gunakan,” tuturnya.
Akhirnya ia berharap hal ini tidak terjadi lagi terhadap masyarakat di Kabupaten Gorontalo yang ingin berobat di RSUD MM Dunda Limboto.
“Kalaupun itu itu sudah azal daripada ponakan kami ini itupun sudah kami terima. Namun disaat ponakan kami bertanya-tanya kapan akan dilakukan transfusi darah dan darah yang telah kami cari dengan susah payah dan tidak bisa digunakan itulah yang kami kasihani. Oleh karena itu, peristiwa ini menjadi penyesalan besar kami terhadap pelayanan yang ada di RSUD MM DUNDA Limboto,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur RSUD MM Dunda Limboto Andi Naue, saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp oleh awak media perihal keluhan warga atas pelayanan RSUD MM Dunda Limboto, di respon secara positif dan segera melakukan penelusuran.
“Saya masih menunggu telusur kasusnya lewat tim aduan pelayanan, jika sudah lengkap data nya akan di teruskan,” katanya.
Namun, Hingga berita ini diterbitkan, dari pihak RS belum ada Jawaban, Padahal sejak tadi malam katanya akan melakukan penelusuran dan menyampaikan hasilnya kepada awak media.