Pendidikan untuk seorang perempuan berpengaruh besar ketika kelak sa’at dia menjadi seorang ibu dan akan menjadi seorang tenaga pendidikan untuk anak-anaknya, oleh karena itu perempuan diharuskan untuk mendapatkan pendidikan tinggi.
Pada dasarnya setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa memandang gender. Namun, terkadang pada pendidikan tinggi kaum perempuan kurang mendapat pendidikan layak karena kodrat yang mengatakan jika perempuan itu bertugas di dapur saja.
Di Zaman modern ini masih banyak orang yang berpikir jika pendidikan tinggi itu hanya dibutuhkan laki-laki sehingga perempuan pun tidak diharuskan mendapat pendidikan tinggi. Banyak perempuan yang lebih memilih menikah atau bekerja setelah lulus dari sekolahnya.
Tentu hal ini dapat beresiko, karena pola pikir yang masih label serta peluang terjadinya KDRT dan penceraian semakin besar. Banyak juga perempuan yang memiliki cita-cita namun tidak terwujudkan karena kurangnya pendidikan, padahal nantinya banyak juga pekerjaan yang harus diselesaikan oleh perempuan. Maka dari itu masyarakat harus sadar akan pentingnya pendidikan untuk kaum perempuan.
Pada zaman modern ini sudah mulai berubah dalam memandang perempuan.
Memang tidak banyak orang yang pro perempuan menjadi “Wanita Karier” yang gila akan pekerjaan kebanyakan masyarakat berpikir bahwa laki-lakilah yang pantas melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. di kutip dari Jurnal Komunikasi dan Kajian Media 4.1 (2022).
Seharusnya tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam mengenyam pendidikan karena perempuan juga penting untuk mengenyam pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Persepsi ini tidak kita sadari bahwa sebenarnya peran di dapur sekalipun menuntut ilmu dan pengetahuan. Tanpa tahu nutrisi yang baik apa yang tubuh perlukan untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak. Mustahil perempuan dapat menyiapkan menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi keluarga.
Keterampilan mengurus anak bukan hanya membutuhkan ilmu pengetahuan saja. Melainkan juga membutuhkan sebuah pengalaman dan kemampuan yang baik untuk mengurus berbagai hal di dalam rumah tangga. Semua ini akan menjadi jauh lebih baik jika wanita mendapatkan pendidikan tinggi yang layak.
Kesadaran terhadap pentingnya pendidikan bagi seorang perempuan masih sangat rendah, bahkan dari perempuan itu sendiri. Mereka masih terjebak pada zona nyaman yang membuat mereka rabun pada dunia pendidikan. Salah satunya mengenai faktor ekonomi. Peristiwa yang sering terjadi, menikahkan anak di usia dini dengan dalih “menyelamatkan ekonomi”. Masyarakat awam juga sudah menganggap ini hal tabu. Inilah yang menjadi masalah buruknya kedudukan seorang perempuan dalam sistem masyarakat. Menjadi perempuan yang berpendidikan tinggi, tidak serta merta menjadi sosok yang individualis. Perempuan yang berpendidikan tinggi cenderung bisa melakukan segala sesuatu dengan mandiri, tanpa perlu bantuan dari orang lain selama ia masih bisa melakukannya.
Pendidikan merupakan faktor utama yang memungkinkan perempuan memiliki independensi atau kemandirian yang kuat terutama kemandirian di bidang ekonomi keluarga. Dengan independensi ekonomi inilah perempuan akan dapat lebih berdaya baik dalam institusi keluarga, masyarakat maupun pembangunan. Dengan demikian perempuan diharapkan akan memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap keamanan, kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan, kesejahteraan dalam keluarga dan sosial, serta dapat menyiapkan generasi muda penerus bangsa yang unggul dan mampu bersaing di era globalisasi ini.
Pentingnya pendidikan bagi seorang perempuan bukan hanya untuk karir saja, melainkan hal itu juga membentuk pribadi yang memiliki pola pikir kritis. Dengan pola pikir kritis ini seorang perempuan bisa melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang sehingga mampu memutuskan dengan pemikiran yang matang.
Hal tersebut membuktikan bahwa seorang perempuan pun dapat memiliki gelar tinggi, bahkan dapat memberi banyak manfaat pada pada banyak orang karena ilmu yang dimilikinya. Dan tidak hanya sebatas melayani suami, anak-anaknya lalu di dapur untuk sehari-harinya.
Sekarang sangat terlihat dengan jelas makna pentingnya pendidikan, karena apabila pendidikan kita rendah sudah dapat dipastikan akan mengalami kesusahan dalam banyak hal salah satunya dalam hal pekerjaan. Pasti akan ada perbedaan antar yang hanya lulusan sekolah dasar dan perguruan tinggi, walaupun ijazah bukan sebagai jaminan akan kesuksesan.
Penulis Nurzia Sahrin, Mahasiswa Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Bimbingan Bapak Dr. Arifin Suking, S.Pd., M.Pd.
.