Media sosial merupakan sarana untuk mendapatkan informasi, bersosialisasi, serta wadah untuk menunjukkan aktualiasasi diri. Dikatakan demikian karena bagaimanapun penggunaan media sosial akan melibatkan keterampilan berbahasa seseorang, mulai dari membaca, memahami, dan menyeleksi berbagai informasi hingga mengembangkan keterampilannya dalam menulis melalui caption yang dapat berupa narasi, puisi, atau tulisan dan karya lain yang kemudian dibagikan melalui fitur-fitur yang tersedia di media sosial. Dengan demikian, pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran dalam perkuliahan juga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang bermanfaat dalam proses penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh, seperti di masa pandemi saat ini.
Akibat adanya pandemi COVID-19, proses belajar mengajar di Indonesia dilakukan secara daring. Berbagai sarana komunikasi yang diperlukan dalam pembelajaran akhirnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi mahasiswa. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya intensitas penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa. Hal ini dijadikan sebagai peluang untuk memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran di masa pandemi.
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah memberikan dampak pada berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Akibat pandemi tersebut, proses penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dilakukan secara daring. Pembelajaran dilakukan dengan metode jarak jauh sebagaimana kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mencegah penyebaran pandemi yang semakin masif. Metode pembelajaran jarak jauh dilakukan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai pendidikan tinggi. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh tentu tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi. Berbagai sarana komunikasi yang diperlukan dalam pembelajaran akhirnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut dilakukan untuk dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik meskipun pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka (Kemdikbud, 2020).
Sejalan dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara daring, penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa juga meningkat. Hal tersebut disebabkan semakin tingginya aktivitas dan interaksi belajar mengajar melalui gawai. Berdasarkan hasil pengumpulan data didapatkan informasi bahwa setiap harinya rata-rata mahasiswa membuka media sosial paling sedikit empat jam dalam sehari. Hal tersebut dapat dijadikan peluang bagi pendidik untuk memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran yang sejalan dengan perkembangan Iptek serta minat mahasiswa. Media sosial yang paling banyak digunakan mahasiswa, di antaranya ialah WhatsApp, Youtube, Instagram, Twitter, serta Facebook. Media sosial tersebut sebagai alternatif yang dapat digunakan pendidik selain model pembelajaran e-learning yang selama ini telah banyak dipakai sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh (Pakpahan & Fitriani, 2020).
Media pembelajaran harus terus berkembang, karena media
pembelajaran harus mengikuti kemajuan teknologi yang dapat digunakan
kapan saja dan dimana saja sehingga mempermudah peserta didik
maupun pendidik dalam mengikuti proses pembelajaran (Tahel & Ginting,
2019). Dalam pembelajaran daring, tentunya media pembelajaran menjadi
komponen utama yang sangat diperlukan akibat adanya pandemi Covid-
19 dimana seluruh kegiatan aktivis pendidikan dilakukan di rumah masingmasing. Perkembangan teknologi yang terus berinovasi telah membantu
kemajuan dalam bidang pendidikan, salah satunya menghasilkan media
pembelajaran berbasis elektronik atau dinamakan E-Learning. E-Learning
dapat memudahkan dalam pelaksanaan pembelajaran yang mana
pembelajaran menjadi lebih fleksibel, hemat biaya dan dapat dilakukan
dimana dan kapan saja (Setiawan et al., 2019). Perkembangan ELearning dalam kemajuan teknologi pada media pembelajaran menjadi lebih bervariasi yaitu media sosial.
Manfaat Penggunaan Media Sosial untuk Pendidikan (Eliyawati, 2005; Sianipar 2013): (1) Media sosial sebagai saluran komunikasi. Komunikasi yang efektif adalah peran utama antar Pengajar dan Peserta didik. Jika komunikasi yang tepat tidak tersedia,kegiatan pembelajaran akan manjadi sulit. Dengan adanya internet dan sosial media, Pengajar dan Peserta didik dapat terhubung satu sama lain. Hal tersebut dapat membuat Peserta didik aktif daripada konsumen konten yang pasif; (2) Pembelajaran menggunakan Jejaring Online, sebagai pelajar, peserta didik dapat mengambil kelas dari situs web elearning dan mendiskusikan keraguan menggunakan berbagai media sosial seperti Youtube, Facebook ,Instagram; (3) Media Sosial sebagai alat pembelajaran, Alat sosial media dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan anak didik.
Baik pengajar maupun pesrta didik dapat berbagi sumber daya dan ide mereka di facebook,Instagram atau youtube; (4) Untuk demonstrasi kreatif, melalui media sosial, Pesrta didik dan Pengajar dapat mendemonstrasikan keterampilan dan mengekspresikan diri. Hal ini dapat memungkinkan siswa untuk berekspresi dengan berbagai cara,seperti dengan memposting foto, blog, artikel, video, klip audio, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan pesrta didik untuk mengeksplorasi bakat mereka dan memberi mereka kesempatan di masa mendatang; (5) Alami eksposur global, media sosial memungkinkan Peserta didik berinteraksi dengan orang-orang diseluruh dunia. Mengenal beragam budaya yang ada di dunia.
Ini termasuk budaya, tradisi, bahasa,gaya hidup,makanan; (6) Media sosial sebaga platform kolaboratif, Peserta dapat membuat konten pembelajaran sendiri.
Peserta didik juga dapat mengumpulkan informasi baik dari sumber internal dan eksternal dari internet; (7) Media sosial sebagai alat penelitian, Pengajar dapat dengan mudah menemukan bahan penelitian otoritas tinggi menggunakan media sosial dal pendidikan.
Pengjar dapat melakukan penelitian di Facebook, Youtube dan instagram untuk menemukan materi yang relevan tentang topik apapun terkait dengan bidang pendidikan; (8) Membantu memperoleh pengetahuan yang lebih luas, media sosial membantu untuk meningkatkan prestasi Peserta didik dan menambah pengetahuan merekan melaui pengumpulan data dan informasi; (9) Akses ke informasi, Peserta didik dan Pengajar dapat bergabung di Group Whatsapp untuk mengakses informasi kapanpun peserta didik dan Pengajar mau dan butuhkan; (10) Mendorong metode pembelajara baru, media sosial dapat digunakan sebagai platform pembelajaran .
Pengajar dapat mengunggah video pembelajran di youtube, facebook atau Instagram dan lain-lain untuk mendidik anak didik tenpa harus bertemu langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa Ulfa (2020). Pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran bahasa
Indonesia di masa pandemi.
RamdaniN., NugrahaH., & HadiapurwaA. (2021). POTENTIAL UTILIZATION OF TIKTOK SOCIAL MEDIA AS INTERNAL LEARNING MEDIA ONLINE LEARNING.
Setyaningrum, A. A. (2021). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 Menggunakan Media Sosial Grup Whatsapp dan Youtube .
Penulis Taufik Hidayat Soleman Mahasiswa Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Goronralo, Dosen Pembimbing Bapak Dr. Arifin Suking, S.Pd., M.Pd.