Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia, pemerintah tidak merupakan satu sistem yang lepas dengan pihak swasta dan masyarakat.
Hubungan pemerintah, masyarakat dan swasta merupakan hubungan yang tidak terpisahkan dalam peranannya dalam meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan. Untuk menjamin mutu dan kualitas pendidikan diperlukan perhatian yang serius, baik oleh penyelenggara pendidikan, pemerintah, maupun masyarakat.
Sebab dalam sistem pendidikan nasional sekarang ini, konsentrasi terhadap mutu dan kualitas bukan semata-mata tanggung jawab Pendidikan Tinggi dan pemerintah, tetapi merupakan sinergi antara berbagai komponen termasuk masyarakat.
Untuk melaksanakan penjaminan mutu tersebut, diperlukan kegiatan yang sistematis dan terencana dalam bentuk manajemen mutu.
Adapun factor-faktor input itu berada dalam lembaga pendidikan, sehingga jika factor input tersebut terpenuhi maka kualitas sekolah akan meningkat, dan otomatis kualitas pendidikan.
Oleh karena itu, bagaimana kiranya sebuah lembaga pendidikan dapat mengelolah proses pendidikan yamg mampu membentuk out put yang berkualitas, sehingga lembaga pendidikan tersebut menjadi sekolah yang unggul serta memberi pengaruh terhadap kualitas pendidikan.
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, harus ada keberlanjutan kinerja dan peningkatan kualitas.
Peningkatan kualitas berkelanjutan berfungsi sebagai langkah untuk mengatasi masalah pendidikan berkualitas rendah yang mengandalkan pendekatan konvensional.
Pendekatan jaminan kualitas memimpin institusi pendidikan tinggi untuk belajar dan menerapkan Manajemen Kualitas Total (TQM). TQM adalah manajemen mutu terpadu yang dilakukan oleh setiap tingkat manajemen dan semua unit dalam sistem organisasi yang bertujuan untuk memberikan layanan yang memuaskan kepada pelanggan. Jadi setiap Pendidikan Tinggi harus mengoptimalkan manajemen untuk meningkatkan kualitas.
Selain itu, Otonomi daerah membawa dampak pada pengelolaan pendidikan di daerah. Dengan diberlakukannya otonomi pendidikan, diharapkan akan berpengaruh positif terhadap tumbuhnya lembaga pendidikan yang berkualitas.
Setiap lembaga pendidikan tinggi diharapkan mampu menggali sumber daya dan potensi daerah berbasis keunggulan lokal.
Konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan dari desentralisasi pendidikan tersebut, karena budaya dan potensi daerah yang sangat beragam, adalah lulusan yang bervariasi.
Oleh karena itu, upaya standarisasi mutu dan jaminan satuan pendidikan bahwa penyelenggaraan pendidikan memenuhi standar mutu harus menjadi fokus perhatian dalam upaya memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan secara nasional.
Keberhasilan manajemen mutu dalam pendidikan tinggi dapat diukur melalui tingkat kepuasaan pelanggan. Pendidikan tinggi dapat dikatakan berhasil jika mampu memberikan layanan sesuai harapan “pelanggan pendidikan” dan menghasilkan produk yang memuaskan, khususnya masyarakat pengguna jasa pendidikan.
Penulis Devita Mokoginta, Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Bimbingan Bapak Dr. Arifin Suking, S.Pd., M.Pd.