JARAK.ID [GORONTALO] – Pemerintah Kabupaten Gorontalo memperingati Hari Aksara Internasional (HAI) Tahun 2022, dirangkaiakan dengan pameran hasil produk PKBM, berlangsung di Aula Dikbud, Jumat (09/09/22).
Adapun kegiatan ini digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) yang dihadiri langsung oleh Bupati Gorontalo prof. Nelson Pomalingo didampingi ketua PGRI Kabupaten Gorontalo, prof. Fory Naway, dan Sekertaris daerah Dr. Roni Sampir jajaran dikbud, guru dan tenaga pendidik.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dalam sambutannya mengatakan, bahwa Dikbud ini tidak sekedar memperhatikan pendidikan formal namun termasuk pendidikan non formal pun menjadi prioritas yang terus didorong.
Nelson juga mengungkapkan, bahwa sektor pendidikan di Kabupaten Gorontalo saat ini terus mengalami peningkatan yang begitu besar dari 800 lebih meningkat 42 ribu.
“Saya berharap, minimal meningkat 50 ribu sehingga peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pendidikan keluarga seperti hal ini semangat untuk mendapatkan ijasah, tapi juga keterampilan produktif dari pameran dilaksanakan dalam rangka kegiatan ini meningkatkan pendapatan serta mengatasi pengangguran,” ungkapnya.
Dengan demikian menurut Nelson, Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan. Seperti dari sistim kelembagaan yang tadinya pendidikan formal dan non formal tergabung, kini pisahkan. Bahkan hal ini satu – satunya di Indonesia sejak tahun lalu.
“Selain itu kita juga mendorong Sanngar Kegiatan Belajar (SKB) saat ini sudah ada 5 di Kabupaten Gorontalo serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), ke depan PKBM ini akan tersebar di setiap kecamatan. karena masih 6 Kecamatan saat ini yang belum memilikinya,” jelasnya.
“Hal ini Juga perlu dikolaborasikan dengan Dinas Pemdes melalui dana desa mendorong rakyat untuk sekolah tidak hanya formal namun non formal. Sehingga pendidikan meningkat, pendapatan, kemiskinan, pengangguran turun dan keluarga mereka sejahtera serta mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena indikatornya ada tiga yaitu, kesehatan, ekonomi maupun pendidikan,” tutup sang profesor.