Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online)
Kemunculan virus corona mulai terdeteksi pertama kali pada awal Desember 2019 di Wuhan atau disebut dengan COVID-19, merupakan jenis virus yang di identifikasi sebagai penyakit pada saluran pernapasan, virus corona menjadi berita hangat di seluruh dunia dan mendadak menjadi teror yang mengerikan bagi masyarakat di dunia, tak terkecuali negara Indonesia, pada tanggal 14 Februari 2020 pasien pertama terinfeksi virus corona di negara kita Indonesia sehingga pemerintah menetapkan COVID-19 menjadi bencana nasional pada bulan Maret 2020.
Karena COVID-19 semua sekolah di liburkan selama 2 Minggu, semakin hari virus ini semakin menyebar dan menyebabkan Sekolah di tutup sampai beberapa bulan. Tetapi menerapkan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring).
Rumitnya penanganan wabah ini membuat para pemimpin dunia menerapkan kebijakan yang sangat ketat untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 social distancing menjadi pilihan berat bagi setiap negara dalam menerapkan kebijakan, untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Kebijakan social distancing berakibat fatal terhadap roda kehidupan manusia, tak terkecuali bidang pendidikan ikut juga terdampak kebijakan ini, keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari sekolah atau madrasah menjadi di rumah, membuat banyak harus beradaptasi pihak termasuk pendidik (guru), peralihan cara belajar ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh dengan pembelajaran langsung sehinga berubah menjadi pembelajaran daring dengan pemanfaatan penggunaan teknologi, dan pembelajaran luring dengan pemberian tugas
Metode pembelajaran daring ini sebenarnya bukan hal baru, sebab di beberapa negara terutama di negara maju kegiatan ini sudah terbiasa. Proses pembelajaran di perguruan tinggi apalagi tidak hanya di luar negeri namun di Indonesia juga sudah terbiasa dilaksanakan, atau sekolah yang sudah berstandar international, namun untuk pembelajaran tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah belum begitu populer sehingga diperlukan persiapan yang sungguh-sungguh agar bisa berjalan dengan baik dan guru harus menemukan cara yang menyenangkan dalam pembelajaran di masa pandemi corona ini dengan cara memberikan bahan ajar yang menarik untuk siswa sehingga siswa tidak merasakan kebosanan dan kejenuhan. Adapun beberapa cara pembelajaran daring yang menyenangkan yang bisa dilaksanakan oleh guru di masa pandemi ini adalah sebagai berikut:
• Membuat game yang menarik di dalam bahan ajar yg sesuai dengan materi.
• Membuat video yg menarik atau membuat video kita sendiri dalam mengajar sehingga siswa merasakan seolah olah ada kita mengajar tatap muka.
• Menggunakan media gambar yang menarik sehigga siswa tidak bosan dalam mengerjakan tugas.
• Memberikan bahan ajar dengan cara menonton film yg sesuai dengan materi pembelajaran.
• Membuat video orisinal yang interaktif untuk menjelaskan materi pelajaran tertentu.
• Membuat slide presentasi yang detail tetapi tidak terlalu panjang.
•Merekam podcast untuk melatih kemampuan siswa dalam mendengarkan dan menyimak.
•Menyiapkan soal-soal pelajaran dalam bentuk kuis yang disertai batasan durasi untuk menjawab.
•Menampilkan data-data dalam bentuk infografis supaya lebih menarik dan mudah dipahami.
Hal itu di lakukan agar siswa fokus, mampu berfikir kritis, belajar santai tapi menyenangkan dan tidak mudah bosan.
Pembelajaran dengan menggunakan teknologi di zaman sekarang memang tidak dapat dj pisahkan dari kehidupan kita, kemajuan teknologi memang memiliki pengaruh negatif dan positif, tetapi kita tidak bisa menghindari teknologi apalagi di masa pandemi corona, dengan adanya pandemi corona ini membuat kita berpikir bagaimana proses pembelajaran berlangsung dengan metode yang bisa menyenangkan siswa tanpa ada tatap muka.
Penulis Nurul afriani B. Nanu, Mahasiswi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Goronralo, Bimbingan Bapak Dr. Arifin Suking, S.Pd., M.Pd