Hai, namaku Ranti. Aku seorang remaja yang baru berusia 19 tahun. Mengapa kukatakan baru? Karena aku baru merayakan ulang tahunku yang ke-19 beberapa bulan lalu. Apa arti usia 19 bagi kalian semua? Apakah sudah berarti ataukah baru akan memulai.
Bagi saya, usia 19 tahun haruslah sudah berarti dan berkontribusi dalam hidup ini. Meskipun tak banyak, namun harus sudah punya target, misi apa yang akan kita wujudkan ataukah melanjutkan misi yang sebelumnya belum tuntas menjadi misi yang lebih jelas.
Di saat kamu ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, namun di saat itu juga cacian datang, bahkan hinaan selalu menerpa, dan ocehan tak berguna kian membara yang terkadang semua itu terbawa dalam mimpi. Tapi karena mereka, Kedua Orang tuaku dan keluargaku dan cita-ciataku di situlah aku berjuang terus.
Bukannya di saat kamu mulai marah dengan keadaan, marah terhadap diri sendiri, tidak bisa menerima realita yang sedang terjadi kamu malah putus asa.
Perjuanganku maupun kamu masih panjang. Sehingga untuk menyikapi suatu keadaan menjadi lebih realistis dan logis. Haruskah kita bertahan? Ataukah terus melangkah? Mungkin saat itu kondisinya tak sedamai dengan kondisi kita tinggal. Mungkin saat itu kondisinya tak sehangat saat berkumpul dengan keluarga. Dan Mungkin saat itu kondisinya tak seaman dan senyaman ketika bersama ayah dan bunda.
Hidup kadang memberikan keramahan, namun juga tak jarang yang datang justru ketidak ramahan. Namun kita bisa tetap berjuang melawan ketidakramahan tersebut. Bersabar dan bertahan dengan kondisi yang tidak nyaman. Suatu saat tuhan akan mengganti yang sebelumnya hilang dan menambah yang dulunya berkurang.
Demi tujuanku aku tak boleh berhenti melangkah.Langkah itu memang tak selalu mulus. Namun, di situlah tantangannya. Bisakah kita fokus? Atau justru terjerumus bersama malas yang sangat ganas. Kita memang harus mengambil resiko yang mungkin berpotensi untuk gagal. Namun, tanpa berani mengambil resiko gagal tak perlu diprediksi lagi. Kebutuhan anak remaja memang tak sedikit, apalagi remaja perempuan yang sedang eksis di masa pertumbuhannya.
Di tengah-tengah eksisnya fashion di kalangan remaja, justru pendidikan yang harusnya lebih eksis dan mendominasi. Mungkin mereka akan berbondong-bondong memilih universitas yang lebih baik (Elit), dikutip dari forbes. com.
Mereka yang ada di dalamnya, ada yang benar benar memimpikan Universitas tersebut sejak lama, ada yang masuk hanya sekedar ingin dipandang gaul. Mungkin bagi mereka yang sangat ingin Berkuliah di tempat itu, sedikit risih dengan kehadiran mahasiswa yang hanya mementingkan gengsi belaka. Mereka telah terlena dengan kenikmatan sesaat yang seharusnya bisa mereka tahan.
Mereka yang mengerti akan berlelah-lelah menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, mencari bekal sebaik-baiknya dengan kesempatan yang mungkin tak akan datang kedua kali. Bertahanlah dengan sedikit menahan segala keinginan yang hanya mengundang kenikmatan sesaat. Niscaya nikmat Tuhan yang jauh lebih berlimpah sudah menunggumu kala kau berhasil menyesaikan targetmu dengan sungguh-sungguh.
Terkadang pilihan orangtua dan keinginan anak bertolak belakang.
Orangtua menyarankanku mengikuti pilihannya sedangkan aku memiliki pilihan lain yang kuinginkan. Aku tak bisa memaksakan kehendakku. Berbakti kepada orangtua sangat berarti bagiku meskipun harus mengorbankan keinginanku. Bagiku kebahagian orangtua adalah kebahagiaanku.Tak ada orangtua yang menginginkan anaknya bersedih. Ikutilah perintah orangtuamu selagi kau masih sempat memandangnya dengan penuh cinta. Jalani dengan ikhlas apa yang menjadi pilihan orangtuamu. Jika itu tak sesuai dengan passionmu kau bisa menghubungkan apa yang saat ini kau jalani.
Dengan demikian perjalanan baru saja dimulai dengan satu langkah yang berkelanjutan. Dimana melangkah dengan fokus terhadap tujuan sangat perlu tanpa harus menengok ke belakang dan mempedulikan komentar miring orang lain.
Walaupun kondisinya tak lagi kondisif.Meskipun bukan langkah yang mudah, kamu harus terus melangkah. Jangan kau larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Janganlah dirimu terperangkap dalam lembah yang sangat dalam dan kelam. Melangkahlah dengan penuh keyakinan dan kesabaran. Karena Tuhan selalu mengiringi langkah indahmu.
Jadi jangan pernah takut untuk menentukan suatu pilihan. Apapun keadaannya, kamu pasti bisa melaluinya. Bertahanlah untuk kamu sang pejuang kehidupan, karena sebentar lagi hidupmu pasti mapan. Dan teruslah melangkah bagi kamu yang haus akan petualangan yang menantang, karena nikmatnya berjuang akan kau rasakan dan kamu akan menuai hasilnya dengan penuh kegembiraan.Sebagian orang bermimpi untuk sukses, sedangkan sebagian lainnya bangun di pagi hari dan mewujudkannya.
Penulis Ranti Gunibala Mahasiswi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Goronralo, Bimbingan Bapak Dr. Arifin Suking, S.Pd., M.Pd