ABSTRAK : Penelitian ini berjudul Menanamkan Budaya Literasi untuk Membangun Kualitas Bangsa. Tujuan penelitian ini untuk memberikan satu bentuk pemahaman serta kesadaran tentang pentingnya menanamkan budaya literasi untuk membangun kualitas bangsa, terutama bangsa indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan model deskriptif dengan sifat studi literatur dan kepustakaan agar memudahkan peneliti untuk mencapai hasil penelitiannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas sebuah negara sangat dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penduduknya. Pengetahuan ini dapat diperoleh melalui berbagai sumber informasi, baik melalui interaksi verbal maupun melalui tulisan. Salah satu faktor utama dan mendasar untuk meningkatkan budaya literasi adalah kebiasaan membaca, namun sangat disayangkan keebiasaan membaca masyarakat indonesia masih tergolong rendah. Hal ini menjadi permasalahan yang serius dan harus diperhatikan oleh pemerintah karena pemerintah juga bertanggung jawab terhadap kemajuan suatu bangsa.
Kata Kunci: Budaya Literasi, Bangsa, Membaca, Keterlibatan Pemerintah
Latar Belakang
Literasi tentunya bukanlah hal yang baru bagi kita, apalagi bagi kita yang sudah hidup di zaman kontemporer saat ini. Akan tetapi masih ada beberapa masyarakat yang salah mengartikannya. Secara istilah literasi berasal dari bahasa latin yaitu literatus artinya pembelajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) literasi diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam hal membaca dan menulis. Ketika literasi sudah menjadi kegiatan yang dilakukan sehari-hari maka munculah istilah Budaya Literasi. Budaya berarti cara hidup yang dikembangkan oleh suatu golongan sehingga menjadi turun temurun dari generasi ke generasi. Dengan demikian budaya literasi diartikan sebagai menanamkan kebiasaan kegiatan membaca dan menulis yang bertujuan agar masyarakat lebih berpikir kritis.
Budaya literasi sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu bangsa dikarenakan kecerdasan dan pengetahuan masyarakat didapatkan dari ilmu pengetahuan melalui lisan ataupun tulisan. Semakin banyak masyarakat yang gemar mencari ilmu pengetahuan maka akan semakin tinggi kemajuannya. Faktor kemajuan juga dipengaruhi oleh pembaca seperti para cendekiawan yang menuangkan hasil temuannya dalam sebuah tulisan sehingga dapat dijadikan sumber informasi yang sangat berguna untuk proses kehidupan sosial yang sering berubah-ubah.Namun sangat disayangkan jumlah terbitan buku di indonesia termasuk rendah karena tidak sampai 18.000 judul buku pertahun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan jepang yang mencapai
- judul buku (Sumber : Majalah Oase Edisi April 2014). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat literasi di indonesia masih tergolong rendah karena kurangnya perhatian masyarakat tentang pentingnya menanamkan budaya literasi. Oleh karenanya dalam artikel ini akan membahas tentang bagaimana menanamkan budaya literasi untuk membangun kualitas bangsa.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif berdasarkan studi pustaka, dan kepustakaan agar dapat memudahkan peneliti dalam melakukan penlitian, seperti buku, jurnal, artikel, BPS dan data primer pendukung lainnya.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Menanamkan Budaya Literasi untuk Membangun Kualitas Bangsa
Secara ketatabahasaan literasi berasal dari bahasa latin yang di sebut litera yang mempunyai arti tentangaturan tulisan yang menyertainya. Literasi dapat dijelaskan sebagai keterampilan individu dalam mengakses, memahami, dan menggunakan suatu hal melalui kegiatan membaca, menulis, mengamati, mendengarkan, dan berbicara. (Putri, 2017). Sederhananya literasi diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Akan tetapi saat ini, literasi mempunyai makna yang luas, ada beberapa bentuk literasi yang penting adalah literasi komputer, literasi media, literasi teknologi, literasi keuangan, literasi informasi, dan literasi etika. Jadi dapat disimpulkan bahwa literasi mencakup kemampuan individu untuk membaca dan menulis, serta. memahami segala bentuk informasi secara tepat. Kemampuan literasi seseorang tidak berkembang dengan sendirinya. Tidak ada masyarakat yang secara alami memiliki kemampuan literasi sejak lahir. Untuk menciptakan generasi yang terampil dalam literasi, dibutuhkan proses yang panjang dan dukungan dari fasilitas yang memadai. Proses ini dimulai sejak usia dini dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, serta diperluas melalui pendidikan formal.
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya literasi di masyarakat, terutama ditingkatan para pelajar. Bahkan budaya literasi diutamakan dalam lingkungan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis para pelajar serta meningkatkan mutu pendidikan khususnya di indonesia. Akan tetapi yang perlu kita pahami bahwa kemampuan literasi tidak harus didapatkan melalui pendidikan formal yang tinggi. Sebenarnya, kesadaran dan kemampuan kritis masyarakat terhadap lingkungan sekitar menjadi lebih penting. Sebagai hasilnya, kurangnya kesadaran dianggap sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya budaya literasi.
Beberapa faktor bisa menjadi penyebab rendahnya budaya literasi, akan tetapi salah satu faktor utama dan mendasar untuk meningkatkan budaya literasi adalah kebiasaan membaca. Menumbuhkan masyarakat yang gemar membaca menjadi salah satu upaya untuk kemajuan masyarakat agar supaya bisa menyesuaikan dengan konteks perkembangan dunia yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, maka individu perlu beradaptasi. Namun pada kenyataannya aktifitas membaca belum menjadi kebiasaan dalam lingkungan masyarakat contoh kasusnya dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi banyak orang lebih memilih bertanya kepada petugas penjaga bandara dibandingkan membaca petunjuk yang sudah terpampang dengan jelas agar dapat memudahkan masyarakat.
Dengan demikian hal ini juga membuktikan bahwa budaya literasi khususnya di indonesia berada dalam kondisi yang memprihatinkan, padahal jika ditinjau dari jumlah penduduknya potensi kemajuan bangsa indonesia sangat besar karena penduduknya terdiri dari berbagai macam suku dan mempunyai aneka ragam budaya yang seharusnya bisa dikembangkan. Namun sangat disayangkan meskipun potensi secara kuantitas dapat sangat besar, namun keberhasilan suatu bangsa tidak hanya bergantung pada jumlahnya. Kualitas suatu bangsa sebenarnya ditentukan oleh kecerdasan dan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan ini dapat diperoleh melalui berbagai sumber informasi, baik secara lisan maupun tertulis. Faktor yang mempengaruhi kualitas masyarakat salah satunya adalah minat membaca yang tinggi, akan tetapi bangsa Indonesia hanya dikategorikan sebagai negara berkembang bukan sebagai negara yang maju, tentunya hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga salah satu faktor yang mempengaruhi Indonesia dikatakan hanya sebagai negara berkembang karena budaya membaca di Indonesia masih belum berkembang sebagaimana di Jepang. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait perilaku sosial budaya, ditemukan bahwa pada tahun 2006, hanya 23,46% penduduk berusia 10 tahun ke atas yang membaca surat kabar atau majalah. Angka ini kemudian menurun menjadi 18,94% pada tahun 2009. Situasi ini sangat memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian, mengingat minat baca di Indonesia termasuk yang paling rendah. Rendahnya minat baca masyarakat berdampak signifikan pada kualitas bangsa, terutama Indonesia, karena ketidakminatan tersebut mengakibatkan kurangnya pengetahuan dan kebelakangan dalam hal ilmu pengetahuan dan informasi yang relevan saat ini. Oleh karenanya untuk dapat memajukan bangsa, Indonesia harus lebih unggul dalam sumber daya manusianya. Dan untuk mewujudkan masyarakat indonesia unggul dan berkualitas maka yang harus dilakukan adalah meningkatkan minat membaca sejak dini dan diterapkan pada masyarakat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan ditindaklanjuti untuk meningkatkan minat baca pada masyarakat yaitu :
- Pentingnya penyediaan fasilitas juga perbaikan kualitas pendidikan serta pengembangan sumber daya manusia sampai ke tempat-tempat yang sulit dijangkau salah satunya pedesaan yang ada di pelosok tanah agar bisa meningkatkan minat baca yang lebih.
- Melaksanakan kegiatan yang dapat menarik perhatian masyarakat dengan membangun lebih banyak perpustakaan serta menyediakan koleksi buku yang banyak di semua daerah hingga menciptakan ruang baca yang
- Melaksanakan program kegiatan yang berkelanjutan seperti berdiskusi untuk lebih memperkenalkan buku atau sumber bacaan lain kepada masyarakat umum sebagai upaya untuk menumbuhkan kepekaan terhadap pentingnya literasi dalam diri
- Memberikan dorongan positif kepada para penerbit buku agar semakin banyak buku yang akan diterbitkan dan tentunya sebagai hasil tulisan yang berkualitas agar supaya menjadi sumber bacaan bagi
- Adanya dukungan dari pemerintah untuk mendorong masyarakat terutama masyarakat perguruan tinggi untuk bersama-sama membangun peradaban melalui membaca
Dari beberapa penjelasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa selain masyarakat sebagai sasaran utama maka pemerintah juga menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan untuk menerapkan pentingnya budaya literasi.
Penerapan budaya literasi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah, dalam hal ini pemerintah juga bertanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat salah satunya melalui menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat bahwa betapa pentingnya budaya literasi diterapkan dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pemerintah juga berperan dalam memberikan fasilitas serta ruang untuk mengembangkan minat baca masyarakat, salah satu bentuknya bisa berupa pendirian taman baca atau metode lain untuk bisa mengajak masyarakat agar lebih mudah munumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi dalam lingkungan masyarakat.
Kesimpulan
Dari keseluruhan penjelasan, maka kesimpulannya adalah bahwa budaya literasi merupakan kebiasaan membaca dan menulis serta kemampuan seseorang dalam memahami segala bentuk informasi secara tepat. Budaya literasi sangat mempengaruhi kualitas dan kemajuan sebuah bangsa karena melalui budaya literasi masyarakat bisa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baik secara lisan ataupun tulisan sehingga masyarakat tidak mengalami ketertinggalan informasi. Oleh karenanya penting bagi masyarakat untuk menanamkan budaya literasi salah satunya meningkatkan minat baca dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk meningkatkan kualitas bangsa. Menanamkan minat baca seharusnya sudah sejak dini terutama dari lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan tentunya sangat mempengaruhi perkembangan minat baca, terutama dikalangan para pelajar. Akan tetapi pendidikan yang tinggi tidak bisa menjamin, semua harus berasal dari kesadaran masyarakat itu sendiri. Dengan demikian ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi masyarakat agar meningkatkan minat bacanya akan tetapi salah satu faktor yang sangat mempengaruhinya adalah bagaimana peran pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk menumbuhkan serta mengembangkan minat baca sehingga bisa menciptakan ruang baca yang nyaman untuk masyarakat seperti dengan cara membangun ruang baca di taman atau menambah koleksi buku yang ada diperpustakaan setiap daerah. Hal ini sudah menjadi tugas pemerintah, karena pemerintah juga bertanggung jawab atas kemajuan dan kualitas suatu bangsa.
Daftar Pustaka
Putri, I. S. (2017) ‘Deskripsi Kemampuan Literasi Matematika Siswa Mts